Rabu, 10 November 2010

materi saka wana bakti cabang ngawi

SAKA WANABAKTI
Adalah salah satu jenis satuan karya pramuka yang merupakan wadah pembinaan di bidang kehutanan bagi anggota pramuka agar mereka mampu membantu melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup sesuai dharma baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.
Sejarah saka wanabakti

Minggu, 07 November 2010

Macam-Macam Tanda Pengenal Dalam Pramuka
A. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri. Tanda umum ini antara lain adalah:

PERMAINAN DALAM PRAMUKA

1. Rebut dan Rampas
Peralatan : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 10 menit
Tujuan :
 Melatih kecekatan
 Melatih kesetiakawanan
 Unsur hiburan
Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.

Selasa, 02 November 2010

baris berbaris

KATA PENGANTAR


Banyak diantara para Pembina Pramuka yang berselisih pendapat tentang Peraturan Baris Berbaris. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi yang diterima, atau kalau pun ada, informasi tersebut tidak jelas sumber bakunya.
Sebagai dampaknya, peserta didik megalami keragu-raguan dalam berbaris, jika mereka saling bertemu pada suatu ajang yang melibatkan banyak peserta didik anggota Pramuka.
Padahal kita semua mengetahui, bahwa baris berbaris dalam Kepramukaan merupakan ikon kegiatan bahkan simbul keterampilan anggota pramuka. Pendidikan disiplin seorang anggota pramuka dapat dimulai dari berlatih baris berbaris. seorang anggota pramuka yang sudah matang dalam menerapkan Peraturan Baris Berbaris, maka dipercaya akan mempengaruhi disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, kami mencoba untuk mengutip dan memperbanyak panduan ini dengan tujuan membantu para Pembina Pramuka dalam melaksanakan kegiatan Kepramukaan di pangkalan masing-masing.
Semoga bermanfaat.


Senin, 01 November 2010

PERMAINAN DALAM PRAMUKA

1. Rebut dan Rampas
Peralatan : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 10 menit
Tujuan :
 Melatih kecekatan
 Melatih kesetiakawanan
 Unsur hiburan
Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.


2. Petani dan Pencuri
Peralatan : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain, atauagar kelihatan sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 8-10 menit
Tujuan : - Melatih kecepatan
- Unsur hiburan
Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus lari keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilh petani baru.
3. Permainan Mengenali Teman
Peralatan : Kertas kosong, alat tulis untuk tiap peserta
Jumlah Pemain : Berapa saja
Waktu : 10-12 menit
Tujuan :
• Saling mengenal secara lebih mendalam
• Berani Mengungkapkan diri
• Melatih kecerdasan

Pemimpin membagikan kertas kosong kepada semua peserta. Seluruh peserta lalu menulis data pribadi mereka (nama lengkap, data keluarga, status, sekolah/pekerjaan, hobi, alamat, dan sebagainya). Setelah itu kertas yang sudah terisi dikembalikan kepada pemimpin. Lalu pemimpin memberikan lagi secara acak kepada peserta. Pemimpin memberikan waktu 2-3 menit kepada para peserta untuk menghafal data pribadi kawannya itu. Kemudian pemimpin menunjuk kepada salah seorang peserta dan bertanya kepadanya tentang data pribadi yang ia terima. Peserta harus mampu menjawab pertanyaan pemimpin. Sementara itu yang memiliki data pribadi harus memperhatikan benar/tidaknya jawabannya.
AM. Patty.

4. PERKENALAN RAHASIA
Peralatan : Kain yang lebar (sprei)
Jumlah pemain : semua pemain masuk dalam regu
Waktu : 10 menit
Tujuan : Saling mengenal nama

Peserta dibagi dalam 2 kelompok. Kedua regu saling berhadap-hadapan. Tetapi diantara kedua regu itu dibentangkan kain yang lebar, sehingga kedua regu tidak dapat saling melihat. Permainannya ialah : setiap regu menentukan wakilnya untuk menebak wakil kelompok lain tetapi juga ditebak. Wakil kedua kelompok berlutut berhadapan. Agar supaya lebih seru para pemain ini boleh saling memperlihatkan kaki atau sepatu. Pemimpin menghitung sampai 3 dan pada hitungan ketiga itu kain diturunkan tiba-tiba. Kedua wakil itu harus adu cepat untuk menebak siapa wakil lawannya.Wakil regu yang cepat menebak dengan tepat, mendapatkan angka untuk regunya.
AM.Patty

5. MENCARI DENGAN DIAM
Peralatan : Perangko
Jumlah pemain : berapa saja
Waktu : bervariasi, tergantung jumlah pemain dan kemampuanmengobservasi
Tujuan :
• Melatih kemampuan mengobservasi
• Memupuk inisiatif

Sebuah perangko ditempel di suatu tempat dalam ruangan pertemuan sebelum para peserta datang/tiba. Instruksinya : Tiap peserta harus mencari perangko tersebut dan bila mereka telah melihatnya, mereka harus duduk diam dan tidak boleh berkata apa pun. Akan sangat lucu memperhatikan peserta-peserta terakhir. Dan tentu saja peserta yang paling akhir duduk adalah yang kalah. (permainan ini dapat juga dimainkan di luar ruangan).

6. DALAM KOLAM
Peralatan : Sebatang kapur
Jumlah pemain : bebas
Waktu : biasanya 10-15 menit
Tujuan :
• Melatih kecepatan/reflex
Anak-anak berdiri membentuk lingkaran dan di depan mereka digambar garis dengan kapur. Tiap anak harus menyentuh garis tersebut. Bila ada perintah “diair”, maka tiap orang melompat dengan kedua kakinya bersama-sama, masuk ke garis lingkaran. Bila perintahnya “didarat”, maka tiap anak melompat mundur. Perintah yang diberikan harus bervariasi, “diair, didarat, diair, diair”. Satu atau dua orang anak akan melompat dan jelas mereka akan dikeluarkan. Permainan ini cukup popular dan menyenangkan.

7. BAUT BARISAN
Tujuan :
Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
• Kedua kelompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu : tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
• Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.
• Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
• Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat (bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
c. Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.

8. BERMAIN TALI
Latar belakang :
Dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masalah, dan kita tidak akan dapat terhindar dari masalah itu. Melalui kegiatan ini kita akan dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana kita dapat keluar dari masalah itu.
Bahan : Tali raffia
Langkah- langkah
a. Potong tali raffia dengan ukuran 1,5 m dan bagikan kepada setiap peserta
b. Minta mereka berpasangan – pasangan, lalu masing – masing ujung tali yang satu diikatkan ke tangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi ke tangan kanan, silangkan tali tersebut ke tali pasangannya, kemudian ikatlah ke tangan masing – masing, ingat, sebaiknya ikatan tidak terlalu kencang
c. Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi tanpa melepaskan ikatan tali
d. Jika ada pasangan yang berhasil melepaskan diri dari ikatan tersebut, mintalah mereka menunjukkan bagaimana cara mereka untuk melepaskan diri kepada teman–teman yang lain.
Tanyakan kepada mereka apa hikmah dari permainan tersebut

9. ALL STAND UP
Teaching point :
1. Memahami pentingnya fungsi orang lain dalam kesuksesan kerja regu.
2. Memecah kebekuan (ice breaking) dengan saling bersentuhan fisik.
3. Memahami bahwa kekurangan anggota regu (terlalu gemuk atau terlalu kecil) bukan merupakan kendala untuk kinerja regu.
4. Perencanaan strategis.
Lama permainan : 20 – 40 menit
Perlengkapan : Peluit
Instruksi :
a. Kegiatan di mulai dengan sepasang anggota regu duduk bertolak belakang di tanah dengan melipatkan kedua kaki ke arah dada. Kemudian mereka diminta untuk berdiri bersama dengan cara saling menekan punggung, tangan tidak usah berpegangan.
b. Setelah sukses dengan cara yang pertama, sepasang peserta diminta duduk berhadapan, ujung kaki diletakkan saling bersentuhan dengan kaki masing-masing pasangan. Kemudian kedua tangan peserta saling berpegangan antar pasangan. Untuk berdiri peserta diminta menarik pegangan tangan.
c. Setelah sukses dengan cara kedua, jumlah anggota ditambah dari dua jadi empat, enam, delapan dan seterusnya.
d. Mereka dipersilakan mengatur strategi agar sama-sama bisa berdiri serempak.
Debriefing :
1. Teaching point yang dirasakan.
2. Faktor penunjang keberhasilan.
3. Perasaan setelah berhasil.
4. Implikasi terhadap regu.

10. ARUNG JERAM
Tujuan :
1. Kerja sama tim.
2. Kekompakan regu.
3. Yang kuat membantu yang lemah.
4. Menetapkan bersama trategi manajemen secara tepat.
5. Menempatkan diri saat bertindak/ menjalankan tugas.
Alat :
• Tali besar (diameter 4-5 cm/ seukuran tali Perahu).
(Panjang tali sesuaikan dengan anggota regu yang bermain.)
• Kedua ujung tali di ikat dengan kuat.
Pelaksanan :
Semua anggota regu duduk melingkar dengan kedua kaki menjulur (selonjor) ke dalam lingkaran.
Tiap anggota regu kedua tangannya memegang tali, jarak antar anggota regu 0,5 – 1 meter. Jarak semakin rapat semakin baik.
Peraturan :
1. Semua anggota regu berupaya untuk berdiri secara bersama-sama.
2. Saat mencoba berdiri, kedua kaki/ lutut tidak boleh ditekuk ( Tetap Lurus ).
3. Setelah dapat berdiri bersama, kemudian berupaya duduk bersama kembali.
4. Diupayakan jangan ada peserta yang terjatuh.

11. Menggambar bersama
Latar Belakang :
Sebuah kelompok baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya apabila terjadi komunikasi antar orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Tujuan
Peserta menyadari arti pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta dibagi dalam kelompok kecil (5 orang) dan setiap anggota kelompok memiliki nomor urut sendiri-sendiri dari nomor 1 sampai 5.
b. Tiap kelompok mendapat selembar kertas plano dan sebuah spidol untuk menggambar.
c. Secara berurutan setiap menit, setiap orang dalam kelompok masing-masing diminta menggambar pada kertas plano yang ada, dengan syarat : tidak boleh bertanya atau bicara satu sama lain, setiap orang menggambar apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri, kemudian dilanjutkan oleh yang lain pada kertas yang sama menurut apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri pula, dan seterusnya sampai seluruh anggota kelompok memperoleh bagian waktunya masing-masing untuk menggambar.
Bahan Diskusi :
a. Berapa kelompok yang mampu menghasilkan gambar yang utuh dan jelas?
b. Apa kesan dan perasaan setiap orang terhadap hasil gambar kelompoknya?
c. Bagaimana seharusnya proses yang ditempuh agar hasil kerja bersama itu memuaskan semua orang dalam kelompok yang bersangkutan ?

12. BIRTHDAY LINE UP
Teaching point :
1. Melatih konsentrasi pada tugas.
2. Mengembangkan cara berkomunikasi efektif.
3. Melatih untuk berinovasi.
4. Aplikasi praktis dalam proses memecahkan permasalahan.
5. Kepemimpinan bersama (shared leadership).
Lama permainan : 20 – 40 menit
Perlengkapan : Papan tempat berdiri
Instruksi :
a. Semua peserta diminta berdiri di atas papan, kemudian mereka diminta untuk mengatur barisan mereka berdasarkan bulan dan hari ulang tahun mereka, atau berdasarkan tinggi badan atau berat badan.
b. Mereka tidak boleh berbicara di dalam menyusun barisan itu.
Debriefing :
• Apa kesulitan yang dialami mereka di waktu menyusun barisan ?
• Faktor apa yang mendukung keberhasilan, dan faktor apa yang menghambat tidak mendukung ?
• Bagaimana cara-cara baru tim untuk berkomunikasi ?
• Apakah semua orang telah diinformasikan mengenai keadaan sebenarnya ?

13. Menggambar Wajah
Tujuan :
a. Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bisa membantu peserta untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk dengan yang lainnya.
b. Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.
Langkah-langkah :
1. Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali.
2. Gerakkan tangan mengikuti arah gerak pandangannya yang menelusuri garis wajah pasangannya.
3. Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan bergantian mewawancarai pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga dan sebagainya. Waktunya cukup 5 menit saja untuk setiap peserta.
4. Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara menunjukkan gambar pasangannya sambil menyebutkan :”Nama saya…(nama pasangannya), tempat tinggal….dan seterusnya.
14. Mengganbar Rumah
Pengantar
a. Latihan ini bisa digunakan untuk mendiskusikan kerjasama dan pengawasan di dalam kelompok. Kadang kita mengira bekerjasama dengan orang lain, padahal dalam kenyataan kita hanya mengawasi seluruh proses, tanpa kita sadari.
Langkah – langkah
b. Mintalah peserta untuk berpasangan
c. Peganglah bolpoin / pensil bersama – sama sedemikian rupa sehingga keduanya bisa menulis dan menggambar.
d. Di atas kertas yang dibagikan, keduanya menggambar secara bersama – sama dan menuliskan judulnya
e. Selama menggambar dan menulis dilarang berbicara
Bahan diskusi
a. Bagaiman perasaan dan reaksi anda selama menggambar tadi ?
b. Factor apa yang membantu dan menghambat anda selama menggambar tadi ?
Kemudian, mintalah peserta membentuk kelompok 4 (dua pasangan bergabung) untuk mendiskusikan apkah ada hubungan antara pengalaman tadi dengan kenyataan sehari – hari dan masalah kerjasama. Waktunya cukup 15 menit saja, lalu setiap kelompok kecil mempresentasikannya di hadapan kelompok besar.

15. Estafet Air
Tujuan :
1. Kerja sama tim.
2. Mengatur cara kerja yang efektif.
3. Pembagian tugas/ menempatkan personil dengan tepat.
4. Kekompakan antar anggota dan seluruh anggota regu.
Alat :
1. 1 buah ember berisi air secukupnya.
2. 1 buah gelas yang bagian bawahnya telah berlubang kecil.
3. 1 buah botol plastik
Pelaksanaan :
1. Peserta duduk dengan posisi berbanjar.
2. Peserta paling depan bertugas mengambil air dan yang paling belakang bertugas menuangkannya dalam botol.
3. Gelas yang berisi air diberikan secara estafet kepada rekannya yang dibelakang melalui atas kepala.
Peraturan :
1. Lubang Gelas hanya boleh ditutup dengan jari tangannya saja.
2. Menggunakan batas waktu tertentu.
3. Botol yang berisi air terbanyak dengan batas waktu tertentu itulah pemenangnya.
4. Dapat menggunakan rival/ lawan bermain dengan regu lain.

16. Mutiara Dalam Guci
Tujuan :
a. Merangsang kreativitas dan keberanian peserta untuk berpendapat.
b. Langkah-langkah :
c. Gambarlah sebuah guci dengan berisi berbagai benda di dalamnya, di papan tulis (atau di tempat yang bisa dilihat oleh sluruh peserta).
d. Katakan kepada peserta bahwa itu adalah gambar sebuah guci yang berisi penuh dengan bermacam kerilik, pecahan beling, dan batu-batu yang tidak berguna. Di bagian dasar ada mutiara yang sangat mahal harganya.
e. Tanyakan kepada peserta, bagaimana caranya mengeluarkan mutiara itu dalam waktu yang singkat dan gampang.
f. Diskusikan apa hikmah yang bisa dipetik dari permainan ini.

17. Pecah Balon
Latar Belakang
Bila peserta terlalu banyak menguras pikiran atau berdebat tanpa penyelesaian yang memuaskan pada kegiatan sebelumya, hal ini akan sangat mempengaruhi konsentrasi mereka untuk mengikuti kegiatan berikutnya.
Tujuan
• Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya.
Langkah-langkah :
a. Bagikan kepada setiap peserta sebuah balon dan seutas tali raffia (kira-kira sepanjang 2 jengkal).
b. Mintalah mereka meniup balon masing-masing.
c. Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut di kaki kirinya.
d. Mintalah seluruh peserta berdiri di tengah ruang belajar.
e. Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah memecahkan balon orang lain sebanyak mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut.
f. Beri aba-aba untuk mulai.
g. Bahas bersama peserta apa saja yang mereka rasakan, lihat dan dengar selama kegiatan tadi. Kenapa begitu ? Apa kesimpulan yang dapat ditarik?
h. Sekarang topic yang direncanakan sudah bisa dimulai.
Bahan-bahan :
• Balon dan tali raffia sebanyak jumlah peserta.


18. Rantai Nama
Tujuan
Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing, agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum.
Langkah-langkah :
a. Peserta besama pemandu berdiri di dalam lingkaran
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri di sebelahnya (kiri atau kanan) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama peserta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.
c. Proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, dimulai dari peserta yang terakhir menyebutkan rantai nama tersebut.
Variasi
• Buat lingkaran, setiap peserta secara bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta yang lain menirukan, begitu seterusnya sampai selesai satu putaran.
• Putaran kedua, semua peserta mengulangi lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula.

19. Estafet Kelereng :
Tujuan :
1. Kerja sama tim.
2. Membagi tugas habis ( Manajemen )
3. Mengatur diri kapan bertindak dan memberikan kesempatan.
4. Mengatur trategi bermain secara bersama sama.
Alat :
• Bambu yang terbelah 2 ( ukuran panjang 50 cm, diameter bebas ) bisa juga pakai pelepah pohon pisang. Jumlah bambu sesuai dengan jumlah anggota regu yang akan bermain )
• 1 buah kelereng.
• 1 buah gelas plastik.
Pelaksanaan :
a. Tiap anggota regu memegang 1 buah bambu belah, 1 orang lainnya memegang gelas.
b. Tetapkan jarak tempuh dalam estafet ( 10 – 15 meter )/ semakin jauh jaraknya semakin memiliki kesulitan tertinggi.
c. Seluruh peserta berupaya mengatur gerak kelereng melalui bambu belah secara estafet hingga sampai ke tempat tujuan yang ditentukan.
d. Finish terakhir adalah memasukan kelereng kedalam gelas plastik.
Peraturan :
1) Saat kelereng meluncur/ bergulir tidak boleh tersentuh jari tangan.
2) Kelereng bergerak/ bergulir hanya melalui satu jalur yakni bambu tersebut.
3) Apabila kelereng jatuh, permainan diulang sekali lagi . ( Boleh diberikan kesempatan lebih dari 1 kali )
4) Diupayakan ada rival/ lawan regu lainnya. Yang tercepat memasukkan kelereng dalam gelas itulah pemenangnya.

20. Jaring Laba-laba
Tujuan :
1. Kerja sama tim work.
2. Mengatur Trategi.
3. Mengatur pembagian tugas (manajemen )
4. Menetapkan unsur prioritas.
5. Melakukan unsur kehati-hatian dalam melaksanakan tugas.
Alat :
• Tali Pramuka/ Rafia.
• Bambu 3 meter, 2 Buah. ( Bila tidak ada bisa pakai diantara 2 pohon/ tiang )
Pelaksanaan :
1) Buatlah semacam jaring dengan ukuran persegi + 60 Cm.
2) Jumlah persegi/ lubang jaring sesuaikan dengan jumlah anggota regu yang akan bermain.
3) Jika Jumlah anggota regu 10 orang maka lubang yang disediakan harus sama ( 10 lubang).
4) Lubang/ persegi dibuat secara bertingkat ( Lihat gambar ) sebanyak 2/ 3 tingkat.
5) Jaring terendah dibuat 30 cm dari tanah.
Peraturan :
a. Semua anggota regu berada dalam satu sisi.
b. Tiap lubang hanya bisa dilalui hanya untuk 1 orang.
c. Lubang yang sudah dipakai/ dilalui tidak diperkenankan dipakai lagi/ ditutup.
d. Anggota regu yang sudah masuk lubang tidak diperkenankan kembali ke sisi semula.
e. Diupayakan selama memasuki lubang / persegi, anggota badan tidak menyentuh tali/ jaring.( diumpamakan saja jaring tersebut beraliran litrik tegangan tinggi )


21. Kereta terpanjang.
Tujuan :
• Kerja sama antar anggota dan tim.
• Mengatur Strategi dan kreatifitas.
• Menempatkan diri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Alat : Tidak ada
Pelaksanaan :
1. Peserta 10-20 orang
2. seluruh Peserta sebaiknya menggunakan celana panjang.
3. Gunakan lokasi/ tempat yang tidak becek.
4. Dikakukan serentak terdiri dari beberapa regu.
5. Tiap regu memiliki anggota yang sama.
Peraturan :
a. Tiap regu berupaya keras membuat tim nya menjadi regu dengan deretan yang paling panjang.
b. peserta Boleh menggunakan benda apa saja yang saat itu di bawa sebagai penyambung (Dompet , kartu, sepatu, tali sepatu, ikat pinggang, kaos kaki dll.)
c. Tetapi Tidak diperkenankan menggunakan setangan leher apalagi sampai copot baju dan celana ( bisa kena UU anti Pornografi lho…).

22. PICTURE PUZZLE
Teaching point :
1. Membangun rasa saling percaya kepada sesama kawan.
2. Kerja sama regu.
3. Komunikasi yang efektif.
4. Rasa percaya diri
Lama permainan : 30 – 60 menit
Perlengkapan : Gambar yang dipotong-potong menjadi 15-20 bagian
Instruksi :
• Peserta dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang, salah satunya menjadi pengamat (ditentukan sendiri oleh masing-masing kelompok).
• Tiap peserta dalam kelompok memperoleh satu gambar yang sudah dipotong-potong (kecuali pengamat), yang dijadikan satu dalam satu wadah/meja dengan potongan-potongan gambar peserta lain.
• Tugas masing-masing peserta menyusun kembali potongan-potongan gambar menjadi satu gambar yang utuh,
Ketentuan :
 Jika memperoleh potongan gambar yang tidak diperlukan/tidak sesuai, peserta harus segera mengembalikan ke dalam wadah/meja agar peserta lain dapat mengambil jika cocok dengan gambar yang dimiliki;
 Tidak boleh meminta atau mengambil dari peserta lain, tetapi hanya boleh mengambil potongan gambar dari wadah/meja;
 Tidak boleh saling berbicara, berkomunikasi dengan isyarat ataupun campur tangan dalam pekerjaan peserta lain.
 Tugas pengamat dalam setiap kelompok mengamati dan mencatat apa yang terjadi padak kelompoknya selama permainan berlangsung dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Adakah peserta yang melanggar peraturan?
b. Peraturan mana yang dilanggar?
c. Mengapa peraturan itu dilanggar?
d. Adakah peserta yang menumpuk banyak potongan gambar dan tidak mau mengembalikan ke wadah/meja?
Ulangi permainan ini dengan ketentuan, peserta boleh berkomunikasi dan saling membantu dalam kelompoknya.
Debriefing :
1. Apa kesulitan peserta dalam menyusun gambar?
2. Bagaimana cara mereka mengaplikasikan pengalaman pada kehidupan?
Catatan: Gambar bisa bikin sendiri lalu dipotong menjadi beberapa bagian

Minggu, 31 Oktober 2010

PP SAKA WANABAKTI

KEPUTUSAN
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 05 TAHUN 1984
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA
PRAMUKA WANABAKTI

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Menimbang : 1. bahwa untuk kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya, dan bangsa Indonesia pada khususnya, perlu diselenggarakan kegiatan pembangunan kehutanan, pelestarian sumber daya alam dan pemeliharaan lingkungan hidup;
2. bahwa untuk keperluan itu diperlukan adanya peran serta masyarakat, termasuk Gerakan Pramuka yang merupakan wadah pembinaan generasi muda, untuk ikut serta memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup;
3. bahwa berdasarkan pemikiran tersebut di atas dianggap perlu untuk membentuk Satuan Karya Pramuka Wanabakti di seluruh wilayah Republik Indonesia;
4. bahwa untuk kepeluan itu telah ditandatangani kerjasama antara Departemen Kehutanan Republik Indonesia dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada tanggal 27 Oktober 1983 du Jakarta, yang selanjutnya perlu ditunjang dengan adanya Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Wanabakti;
5. bahwa keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 134 Tahun 1983 tentang Satuan Karya Wanabakti tidak sesuai dengan idea pembentukan Satuan Karya Wanabakti tersebut di atas dan karenanya perlau dicabut kembali.

Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 Tahun 1961 juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 12 Tahun 1971 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 20 Tahun 1983 tentang Pembentukan Departemen Kehutanan Republik Indonesia;
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 45/KN/74 tahun 1974 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
4. Piagam Kerjasama antara Departemen Kehutanan Republik Indonesia dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tanggal 27 Oktober 1983;
5. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka nomor 02/MUNAS/83 tentang Penilaian Laporan Pertanggungjawaban Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masabakti tahun 1978 – 1983 dan Keputusan nomor 07/MUNAS/83 tentang Renvana Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masabakti tahun 1978 – 1983 dan Keputusan nomor 07/MUNAS/83 tentang Rencana Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masabakti Tahun 1983 – 1988.

M E M U T U S K A N:

Menetapkan :
Pertama : Mencabut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 134 Tahun 1983 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Wanabakti.
Kedua : Mengesahkan Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Wanabakti, seperti yang tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Ketiga : Menginstruksikan kepada semua Kwartir Gerakan Pramuka untuk menyebarluaskan dan melaksanakan petunjuk penyelenggaraan Satuan Karya tersebut dengan sebaik-baiknya.
Keempat : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam keputusan ini, maka akan diadakan pembetulan semagaimana mesetinya.

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta.
Pada tanggal : 14 Januari 1984.
Ketua Kwartir Nasional,



Letjen TNI (Purn) Mashudi


LAMPIRAN KEPUTUSAN
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 05 TAHUN 1984

PETUNJUK PENYELENGGARAAN
SATUAN KARYA PRAMUKA WANABAKTI


BAB I
PENDAHULUAN

Pt. 1. Umum

a. Untuk kesejahteraan hidup manusia pada umumnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, maka perlu diadakan usaha untuk melestarikan sumber daya alam danlingkungan hidup, termasuk pelestarian danperlindungan hutan, yang merupakan sebagian besar dari isi daratan di kepulauan Indonesia.
b. Guna melaksanakan usaha tersebut di atas, diperlukan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan dan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta peran serta masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan dan pelestarian alam dan lingkungan hidup.
c. Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan generasi muda dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, dianggap merupakan kelompok masyarakat yang perlu dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pembangunan kehutanan, pelestarian sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
d. Satuan Karya Pramuka Wanabakti yang disingkat Saka Wanabakti, adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
e. Maksud petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk memberi pedoman kepada semua Kwartir-kwartir dalam usahanya untuk membentuk dan menyelenggarakan kegiatan Saka Wanabakti.

Pt. 2. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup petunjuk penyelenggaraan ini meliputi:
a. Pendahuluan.
b. Pengertian, tujuan dan sasaran.
c. Organisasi
d. Lambang.
e. Keanggotaan.
f. Kegiatan
g. Lain-lain
h. Penutup


BAB II
PENGERTIAN, TUJUAN DAN SASARAN

Pt. 3. Pengertian

a. Satuan Karya Pramuka disingkat Saka adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan, serta memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupannya, serta bekal pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.
b. Wana adalah suatu lapangan yang cukup luas, bertumbuhan kayu, bamboo dan/atau palem yang bersama-sama dengan tanahnya, beserta segala isinya baik berupa nabati maupun alam hewani, secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup yang mempunyai kemampuan untuk memberikan manfaat-manfaat produksi, perlindungan dan manfaat-manfaat lainnya secara lestari.
c. Wanabakti adalah kegiatan bakti yang berkaitan dengan masalah pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
d. Saka Wanabakti adalah salah satu jenis Satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para Pramuka Penegak dan Pandega, serta sabagai wadah penanaman rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.


Pt. 4. Tujuan
Tujuan pembentukan Saka Wanabakti adalah untuk memberi wadah pendidikan di bidang Kehutanan kepada anggota Gerakan Pramuka terutama para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, agar mereka dapat membantu, membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka Penegak dan Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negara

Pt. 5. Sasaran
Sasaran kegiatan Saka Wanabakti adalah agar para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega:
a. Memiliki rasa cinta dan tanggungjawab terhadap hutan dengan segala isi dan kekayaan yang terkandung di dalamnya, serta kesadaran untuk memelihara dan melestarikanya.
b. Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan dibidang kehutanan yang dapat mengembangkan pribadinya.
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi segala tantangan hidup dalam hutan dengan tetap memperhatikan keamanan dan kelestarian hutan.
d. Memiliki disiplin dan tanggungjawab yang lebih mantap untuk memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
e. Mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatanSaka Wanabkti secara positif, berdayaguna dan tepat guna, sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga berguna bagi pribadinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
f. Mampu menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan kecakapannya kepada Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang serta anggota lainnya.


BAB III
ORGANISASI

Pt. 6. Struktur Organisasi
a. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari gugus-gugus depan yang mempunyai minat di bidang kehutan dihimpun untukmembentuk Saka Wanabakti
b. Di tiap ranting di bentuk satu Saka Wanabakti putera dan satu Saka Wanabakti puteri secara terpisah, jumlah anggotanya tidak terbatas.
c. Saka Wanabakti terdiri dari 4 Krida:
1) Krida Tata Wana
2) Krida Reksa Wana
3) Krida Bina Wana
4) Krida Guna Wana
d. Tiap Krida Wanabakti baranggotakan 5 s/d 10 orang, sehingga dalam satu Saka Wanabakti dimungkinkan adanya beberapa jenis krida yanga sama.
e. Krida Saka Wanabakti diberi nama sesuai dengan jenis kegiatannya, jika terdapat dua krida atau lebih yang sejenis krida itu diberi tambahan nomor urut, misalnya krida Tata Wana I, Krida Tata Wana II
f. Saka Wanabakti puteri di bina oleh Pamong Saka puteri dan Saka Wanabakti putera oleh Pamong Saka putera serta dibantu oleh instruktur.
g. Jumlah Pamong Saka di tiap Saka putera maupu pute1 sampai 3 orang yang dibantu oleh instruktur yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
h. Pengurus Saka disebut Dewan Saka terdiri dari Ketua, wakil Ketua, SekretarisI, II dan Bendahara.
i. Tiap Krida dipimpin dan dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Krida dibantu seorang Wakil Pemimpin Krida.
j. Saka Wanabakti dipimpin dan dibina oleh Kwartir Ranting, dibantu oleh Dewan Kerja Penegak dan Pandega Ranting.
k. Latihan dan kegiatan Saka Wanabakti dilaksanakan di tingkat ranting dan cabang, sedang kegiatannya dapat pula dilaksanakan di tingkat daerah dan nasional.


Pt. 7. Pimpinan Saka Wanabakti

Dalam usaha meningkatkan pembinaan dan pengembangan Saka Wanabakti dibentuk Pimpinan Saka Wanabakti yang anggotanya terdiri dari unsur kwartir dan unsur Departemen Kehutanan serta unsur lainnya yang berminat dan ada kaitannya dengan Saka Wanabakti.
a. Di tingkat nasional dibentuk Pimpinan Saka Wanabakti Nasional
b. Di tingkat daerah dibentuk pimpinan Saka Wanabakti daerah
c. Di tingkat cabang dibentuk pimpinan Saka Wana Bakti cabang.

BAB IV
LAMBANG

Pt. 8. Bentuk

Lambang Saka Wanabakti berbentuk segilima sama sisi dengan panjang sisi 5 cm.

Pt. 9. Isi

Isi lambing Saka Wanabakti terdiri dari:
a. Gambar Lambang Departemen Kehutanan
b. Gambar Lambang Gerakan Pramuka
c. Tulisan dengan huruf besar berbunyi SAKA WANABAKTI

Pt. 10. Warna

Warna Lambang Saka Wanabakti terdiri dari:
a. Warna dasar coklat
b. Warna gambar lambang Departemen Kehutanan hijau, biru, hitam
c. Warna gambar lambang lambing Gerakan Pramuka kuning
d. Warna tulisan hitam

Pt. 11. Arti kiasan lambang Saka Wanabakti

a. Pohon hijau melambangkan hutan yang subur yang mempunyai berbagai fungsi dalam upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
b. Pohon hitam melambangkan hutan yang produktif yang berfungsi sebagai sarana pendukung pembangunan nasional.
c. Garis-garis lengkung biru melambangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air.
d. Warna dasar coklat melambangkan tanah yang subur berkat adanya usaha konservasi tanah.
e. Tunas kelapa kuning melambangkan kegemilangan generasi muda yang tergabung dalam Saka Wanabakti yang giat mendukung pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
f. Segilima melambangkan falsafah bangsa yaitu Pancasila yang merupakan azas tunggal bagi Saka Wanabakti.
g. Keseluruhan lambing Saka Wanabakti ini mencerminkan anggota Satuan Karya Pramuka Wanabakti yang aktif membantu usaha pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB V
KEANGGOTAAN

Pt. 12. Anggota

Anggota Saka Wanabakti terdiri dari:
a. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
b. Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka dan instruktur tetap.
c. Pemuda calon anggota Gerakan Pramuka yang berusia 20 sampai 25 tahun.

Pt. 13. Peminat

Peminat Saka Wanabakti terdiri dari para Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang.

Pt. 14. Syarat anggota

a. Membuat pernyataan tertulis secara sukarela untuk menjadi anggota Saka Wanabakti.
b. Untuk calon anggota Gerakan Pramuka dan Pramuka Penegak, serta Pramuka Pandega, mendapat izin tertulis dari orang tua/wali, Pembina Satuan dan Pembina Gugusdepannya.
c. Untuk Pamong Saka mendapat persetujuan dari Pembina Gugusdepannya dan telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka tingkat Dasar.
d. Instruktur Tetap memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan di bidang Saka Wanabakti.
e. Pamong Saka dan Instruktur Tetap, diangkat oleh Kwartir Cabang.
f. Sehat jasmani dan rohani.
g. Sanggup mentaati semua peraturan yang berlaku.

Pt. 11. Hak dan Kewajiban

a. Anggota mempunyai hak suara, hak pilih dan hak mengikuti semua kegiatan Saka Wanabakti.
b. Kewajiban anggota ialah :
1) menjaga nama baik Gerakan Pramuka di Sakanya
2) mengikuti dengan rajin semua kegiatan Sakanya
3) menerapkan dan mengembangkan keterampilannya dalam kegiatan yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat
4) menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilannya di bidang kehutanan kepada anggota Gerakan Pramuka di gugusdepan dalam rangka membantu pencapaian syarat kecakapan khusus (SKK)
5) membayar iuran dan mentaati segala peraturan Sakanya.
c. Pamong Saka mempunyai kewajiban untuk :
1) Melaksanakan pembinaan dan mengembangkan Saka dengan sistem among, secara berdayaguna dan tepatguna dan penuh tanggungjawab
2) Menjadi seorang kakak, pendamping, serta pembangkit semangat dan daya kreasi bagi anggota Sakanya
3) meningkatkan secara terus menerus pengetahuan, pengalaman, kecakapan dan keterampilannya melalui pendidikan, terutama yang menyangkut bidang kegiatan Saka Wanabakti
4) mengenal setiap anggota Saka beserta keluarganya mengenai kebutuhan, situasi dan kondisinya.
5) mengadakan hubungan dan kerjasama yang baik dengan Mabiran, Mabisa, para Pamong Saka lainnya, para Instruktur Saka dan gugusdepan-gugusdepan tempat asal anggota Sakanya
6) Pamong Saka bertanggungjawab kepada Kwarran.
d. Instruktur mempunyai kewajiban:
1) membantu Pamong Saka yang bersangkutan
2) melaksanakan pendidikan dan kegiatan kesakaan menurut kridanya
3) mengusulkan kepada Pembina Pramuka yang bersangkutan untuk memberi TKK kepada anggotanya yang telah memenuhi syarat SKK yang telah ditempuhnya.
e. Pimpinan Saka Nasional, Daerah, dan Cabang mempunyai kewajiban:
1) Memberi saran dan memikirkan kegiatan Saka Wanabakti kepada kwartir yang bersangkutan
2) Mengusahakan fasilitas dan dana untuk kegiatan Saka Wanabakti baik untuk pendidikan maupun kegiatan operasional.

BAB VI
KEGIATAN

Pt. 16. Untuk memperoleh keterampilan di bidang kehutanan sehingga memiliki sikap dan perilaku sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka, Saka Wanabakti mengadakan kegiatan yang meliputi :
a. Bidang Kehutanan secara umum yang menunjang program pembangunan nasional dibidang kehutanan.
b. Bidang kegiatan kehutanan yang dituangkan dalam jenis krida.
c. Bakti kepada masyarakat dalam rangka pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup khususnya pelestarian hutan, tanah dan air.

Pt. 17. Kegiatan Saka Wanabakti dapat berbentuk:
a. Latihan rutin, yang dilaksanakan di luar hari latihan gugusdepannya.
b. Perkemahan bakti dan kegiatan bakti lainnya sesuai dengan program operasionalnya.
c. Lomba pelestarian lingkungan hidup di daerah maupun di tingkat nasional.
d. Lintas alam dalam bentuk pendakian gunung, penjelajahan hutan dan daerah aliraan sungai.
e. Survei dan penelitian.
f. Prestasipelaksanaan kegiatan Sakan Wanabakti dinyatakan dengan memberikan TKK yang akan di atur dalam petunjuk terssendiri.

Pt. 18. Dalam melaksanakan semua kegiatan selalu menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan dan berlandasakan pada system among.

Pt. 19. Setiap kegiatan harus didahului dengan pembuatan rencana dan di akhiri dengan membuat laporan, termasuk pertanggungjawaban keuangan.






BAB VII
LAIN-LAIN

Pt, 20. Pengembangan
a. Pelaksanaan kegiatan Saka Wanabakti dapat dikembangkan oleh Kwartir bearsama pimpinan Saka Wanabakti yang bersangkutan.
b. Pengembangan tersebut tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.

Pt. 21, Sarana dan perlengkapan
Dalam mengembangkan Saka Wanabakti, Kwartir bersama pimpinan Saka Wanabakti supaya:
a. Mengusahakan adanya tempat latihan dan alat perlengkapan yang diperlukan.
b. Mengadakan hubungan kerjasama dengan organisasi dan badan yang bergerak di bidang kegutan, pelestarian lingkungan hidup, dan sumberdaya alam.

Pt. 22. Pembiayaan
Dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan Saka Wanabakti diperoleh dari :
a. Iuran anggota Saka Wanabakti, yang besarnya ditetapkan oleh musyawarah Saka setempat.
b. Pimpinan Saka
c. Sokongan dan bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.
d. Lain-lain sumber yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.


BAB VIII

PENUTUP

Pt. 23. Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan diatur kemudian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.


Jakarta, 14 Januari 1984
Ketua Kwartir Nasional,



Letjen TNI (Purn) Mashudi

SERUAN RIMBA

ERUAN RIMBA





Â

Do=B;4 ketuk                                                                                    Cipt. R. Noto Sukoco

Marcia                                                                                                           Arr. Binsar Sitompul

Â

Hai perwira rimba raya mari kita bernyanyi

memuji hutan rimba dengan lagu yang gembira

dan nyanyian yang murni, meski sepi hidup kita jauh di tengah rimba

tapi kita gembira sebab kita bekerja untuk nusa dan bangsa

Rimba raya, rimba raya indah permai dan mulia maha taman tempat kita bekerja

Rimba taman tempat kita bekerja

Â

Reff :Â Â Â Rimba raya rimba raya

           Indah permai dan mulia

           Maha taman tempat kita bekerja

Â

II. Â Â Â Â Â Â Â Rimba raya maha indah

           Cantik molek perkasa,

           Penghibur hati, Susah,

           Penyokong nusa dan bangsa

                       Rimba raya Muli-a

                       Disitulah kita kerja

                       Disinar matahari,

                       Gunung lembah berduri

                       Haruslah kita harungi

                       Dengan hati yang murni

                       Reff.

           III.       Pagi, petang, siang malam

                       Rimba kita bersatu

                       Tinggi rendah jadi satu,

                       Pertolongan selalu,

                       Jauhkanlah sikap kamu,

                       Yang mementingkan diri

                       Ingatlah nusa bangsa,

                       Minta supaya dibela

                       Oleh kamu semua.
SAKA WANABAKTI

APAKAH SAKA WANABAKTI ITU?
Adalah salah satu Satuan Karya Pramuka yang merupakan wadah Pendidikan di bidang Kehutanan dan lingkungan hidup bagi anggota Pramuka agar mereka dapat membantu, membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat bangsa dan negara.

KAPAN DIBENTUKNYA?
Diawali dengan penandatangan piagam kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Departemen Kehutanan pada tanggal 27 Oktober 1983 oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Let. Jen TNI (Purn) Mashudi dan Menteri Kehutanan Kabinet Pembangunan III Republik Indonesia Dr. Soedjarwo.
Pembentukan Saka Wanabakti ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.134 Tahun 1983, tanggal 10 Desember 1983.
Pada tanggal 19 Desember 1983, Pimpinan Saka Wanabakti ditetapkan dan dilantik oleh Wakil Presiden RI, Umar Wirahadikusamah, pada kesempatan Upacara Puncak Penghijauan Nasional di Desa Pipit, Karang Asem-Bali, yang sampai saat ini tanggal tersebut sebagai lahirnya Saka Wanabakti.

APAKAH KEGIATANNYA?

1. Bidang Kehutanan secara umum yang menunjang Program Pembangunan Nasional dibidang Kehutanan.
2. Bidang Lingkungan hidup
3. Bidang Kehutanan yang dituang dalam jenis Krida
4. Bakti kepada masyarakat dalam rangka pelestarian hutan, tanah dan air.
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, isu pemanasan global adalah isu yang paling strategis dalam kehidupan umat manusia modern. Pemanasan global adalah ancaman yang paling serius bagi kelangsungan sebuah bangsa dan negara serta bagi kelangsungan kehidupan manusia pada umumnya. Dampak dari pemanasan global telah kita rasakan dalam berbagai bentuk seperti meningkatnya intensitas bencana, gagalnya panen pertanian dan naiknya permukaan laut. Kondisi ini terjadi akibat menurunnya kemampuan alam menyerap gas rumah kaca, karena rusaknya sebagian hutan tropis dunia.
Hutan sebagai sebuah wilayah hamparan dengan kumpulan pepohonan, adalah faktor utama penentu kualitas lingkungan manusia. Hutan merupakan sebuah kekuatan alam yang mampu menjaga stabilitas lahan, mencegah terjadinya erosi dan reduksi unsur hara tanah, mencegah sedimentasi dan perlindungan terhadap sungai , juga berperan sangat penting dalam siklus nutrisi yang berhubungan erat dengan pencegahan polusi air dan peningkatan produktifitas lahan dan perikanan, serta siklus air.
Dalam program ”One Man, One Tree” yang telah dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono pada hari Sumpah Pemuda tahun 2008 merupakan upaya untuk mengajak semua pihak termasuk anggota pramuka untuk menanam pepohonan dan menjaga pohon–pohon secara lestari sebagai upaya bagi pengurangan konsentrasi gas–gas rumah kaca di atmosfir, serta bagi peningkatan produktifitas lahan dan air.
Pramuka sebagai gerakan pemuda yang selalu mendarmakan baktinya bagi kehidupan yang lebih baik sangat menyadari hal tersebut diatas, dan selama ini telah bergerak dalam banyak kegiatan yang berhubungan dengan penyelamatan lingkungan. Program bakti Pramuka dalam penyelamatan lingkungan direalisasikan dalam bentuk kegiatan Safari Bakti Pramuka menanam pohon. Safari bakti Pramuka adalah sumbangsih pramuka saka wana bakti dalam memperbaiki kualitas lingkungan, menanggulangi pemanasan global, di persembahkan kepada umat manusia diseluruh dunia.
Safari Bakti Saka Wanabakti yang mengambil tema ”Pramuka menanam pohon bagi kehidupan dunia yang lebih baik” dan dengan motto ”Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”, tidak hanya diisi kegiatan penanaman, tetapi akan dijadikan pula bentuk nyata bakti pramuka dalam ikut mencerdaskan masyarakat khususnya generasi muda dalam ilmu kelestarian alam, menguatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan alam lestari. Kegiatan ini juga diharapkan akan menjadikan masyarakat lebih sejahtera secara ekonomi, karena hasil penanaman pohon – pohon komersial selanjutnya akan dikelola dan dimanfaatkan bagi penghidupan masyarakat.

B. Maksud dan Tujuan
    Panduan ini dimaksudkan sebagai acuan dasar kegiatan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Menanam Pohon Tahun 2009     oleh tiap-tiap  Kwartir Daerah agar terselenggara dengan baik dan lancar. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai:
    - Terkoordinasinya berbagai pihak baik di tingkat pusat maupun di lapangan.
    - Terselenggaranya pelaksanaan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tahun 2009 dengan lancar, berdaya guna dan berhasil        guna.

II. KEGIATAN SAFARI BAKTI PRAMUKA SAKA WANABAKTI TAHUN 2009

A. Waktu Dan Tempat
    Pencanangan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tahun 2009 dilaksanakan di Waduk Cirata – Babakangarut, Desa Cirata     Kecamatan Ciranjang   Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
    Sedangkan untuk kegiatan pencanangan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tingkat Nasional Tahun 2009 oleh Menteri     Kehutanan Republik  Indonesia pada tanggal 24 April 2009, bertempat di sekitar Waduk Cirata - Babakangarut, Desa Kerta     Jaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur,  Provinsi Jawa Barat. Dan akan berlanjut ke 20 Propinsi yang meliputi Provinsi :     Aceh,Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau,  Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,     DIY, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan,  Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,     Gorontalo, Papua.

B. Acara Kegiatan
    Acara pokok Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tahun 2009 yaitu kegiatan penanaman serta kegiatan bakti yang bisa     dirasakan langsung oleh  masyarakat. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk perkemahan.

    Pelaksanaan kegiatan disusun sebagai berikut :
   a. Kegiatan perkemahan diikuti oleh seluruh peserta sesuai dengan jadwal kegiatan dilaksanakan secara terpisah antara putera
       dan puteri.
   b. Kegiatan Penanaman dilaksanakan oleh seluruh peserta dan undangan bersama masyarakat disekitar lokasi.
   c. Kegiatan yang terbuka untuk umum, baik yang bersifat bakti, penyuluhan maupun seni budaya.

   Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tahun 2009, rangkaian pelaksanaan kegiatan
   diacarakan sbb :
   1. Upacara Pencanangan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tingkat Nasional Tahun 2009.
   2. Rangkaian acara yang digelar saat Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tahun 2009 berlangsung, yang secara umum
       meliputi :
       - Kegiatan Umum
         Merupakan rangkaian kegiatan yang diikuti oleh seluruh peserta sesuai dengan jadwal kegiatan meliputi kegiatan
         persaudaraan, praktek krida, api unggun, pemutaran film dan korve.
       - Kegiatan Bakti Masyarakat
         Yaitu kegiatan yang diarahkan langsung terhadap masyarakat di sekitar lokasi perkemahan dengan melakukan kegiatan
         aksi sosial seperti pembuatan lubang biopori dan sumur resapan, rehabilitasi tempat ibadah dan sekolah, pengobatan
         gratis, donor darah dan pemberian buku-buku pelajaran dan bacaan bagi masyarakat.

C. Organisasi Pelaksana
    Organisasi pelaksana Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tingkat Nasional Tahun 2009 meliputi :
    1. Tingkat Pusat ditangani oleh Pimpinan Saka Wanabakti Tingkat Nasional bekerjasama dengan Kwartir Nasional Gerakan
        Pramuka.
    2. Tingkat Daerah ditangani oleh Pimpinan Saka Wanabakti Tingkat Daerah bekerjasama dengan Kwartir Daerah Gerakan
        Pramuka, Pemerintah Daerah (Gubernur / Bupati / Walikota / Camat / Lurah) bersama-sama dengan Instansi/Dinas terkait
        yang bertanggung jawab di bidang kehutanan dan UPT Departemen Kehutanan.
Â
D. Peserta
    Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Menanam Pohon Tahun 2009 diikuti oleh :
    1. Anggota Saka Wanabakti
    2. Anggota pramuka mulai dari Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Anggota Pramuka Dewasa
    3. Anggota organisasi pemuda, organisasi kemasyarakatan dan pesantren
    4. Masyarakat sekitar lokasi penanaman

E. Upacara Pencanangan
    Pokok acara pencanangan tanggal 24 April 2009 adalah :
    1. Konfigurasi One Man, One Tree
    2. Sambutan Selamat Datang oleh Gubernur Propinsi Jawa Barat dab Bupati Kabupaten Cianjur.
    3. Sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
    4. Amanat Menteri Kehutanan RI dan sekaligus pencanangan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tingkat Nasional
        Tahun 2009
    5. Pencanangan oleh Menteri Kehutanan RI ditandai dengan pemukulan kentongan atau bedug.
    6. Pembacaan Do’a
    7. Penanaman simbolis oleh Menteri Kehutanan RI dan undangan
    8. Pameran dan Demonstrasi
Â
Â
Â

Contoh jadwal disesuaikan di daerah masing-masing.

Jadwal selengkapnya Acara Pencanangan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Menanam Pohon Tahun 2009 :

Â

JADWAL UPACARA PENCANANGAN

SAFARI BAKTI SAKA WANABAKTI 2009

Babakangarut – Cianjur, 24 April 2009

No.


Waktu (WIB)


Kegiatan


Pelaksana


Keterangan

1.


09.00 – 09.05


Pembukaan


Protokol/MC


Â

2.


09.05 – 09.15


Konfigurasi â€Å“One Man, One Tree”


Saka Wanabakti


Â

2.


09.15 – 09.30


Sambutan Selamat Datang


·Â  Gubernur Jawa Barat

·Â  Bupati Kab. Cianjur


Â

3.


09.30 – 09.35


Sambutan Ka. Kwarnas


Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka


Â

4.


09.35 – 10.05


Amanat Menteri Kehutanan RI dilanjutkan dengan pemukulan kentongan


Menteri Kehutanan


Â

5.


10.05  – 10.10


Penyerahan Pohon secara simbolis kepada Kelompok Masyarakat


Menteri Kehutanan


Â

6.


10.10 – 10.15


Do̢۪a


Rohaniawan


Â

7.


10.15 – 10.20


Penanaman simbolis


Menteri Kehutanan dan undangan


Menteri kehutanan langsung menuju lokasi penanaman

8.


10.20 – 10.45


Pameran dan Demonstrasi


Saka Wanabakti Jawa Barat

Â


Â

9.


10.45


Selesai


Â


Â

Â

Â

Â
Â















































A.      Pelaksanaan Pencanangan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tahun 2009

   Pencanangan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tingkat Nasional Tahun 2009 dilaksanakan di lahan sekitar waduk Cirata - Babakan Garut, seluas 6,5 Ha, dengan pengaturan tata letak sebagai berikut :

1.   Tempat parkir VVIP, VIP, Undangan, Tim kesehatan adalah di sekitar tempat upacara.

2.   Lokasi Penanaman Simbolis oleh Menteri Kehutanan dan para undangan berada disekitar Waduk Cirata - Babakan Garut. Jarak lokasi penanaman + 200 m dari lokasi upacara.

Â

3.   Penanaman Penghijauan Lingkungan di areal sekitar Waduk Cirata - Babakan Garut seluas + 6,5 ha. Jenis bibit yang akan ditanam meliputi jenis kayu-kayuan dan MPTS (buah-buahan) ± 5000 batang.

Jarak tanam yang dilakukan adalah 5 m x 5 m, dimulai dari bawah (dekat permukaan air pasang) menuju keatas, jajaran pertama ditanami dengan jenis kayu-kayuan, baris kedua buah-buahan, dengan perbandingan antara kayu–kayuan dan buah-buahan, sampai batas lahan milik masyarakat.

Kegiatan penanaman Penghijauan Lingkungan tersebut pula akan dilaksanakan secara bersama-sama yang melibatkan unsur masyarakat setempat.

4.   Penanaman sepanjang kanan-kiri jalan/lurus jalan, tegal atau pekarangan milik masyarakat di Desa Kertajaya, untuk penanaman dipersiapkan bibit jenis yang sesuai.



B.  Pengaturan Perkemahan

  Seluruh Peserta akan ditempatkan dalam areal perkemahan, terpisah antara putera dan puteri. Areal perkemahan dan upacara berlokasi di Lapangan sepakbola Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang.

  Untuk menunjang segala aktifitas dalam melaksanakan tugas- tugasnya selama kegiatan berlangsung, panitia, Pimpinan Saka dan para Pembina pramuka lain akan ditempatkan di wilayah kemah utama (Main Camp) sekitar lapangan upacara.





III.  SARANA PENUNJANG KEGIATAN

1.     Kesehatan

   Kesehatan seluruh peserta, panitia dan seluruh pendukung kegiatan harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya, mulai dari penyediaan kebutuhan obat-obatan, mobil ambulan dan tenaga medis yang memadai selama 24 jam setiap harinya.

   Untuk keperluan kesehatan, panitia menyediakan Klinik lapangan dilokasi kegiatan dengan petugas yang terdiri dari dokter, paramedis dan anggota Saka Bakti Husada.

2.     Keamanan

  Pengamanan dilaksanakan secara langsung pada sasaran objek kegiatan dan mempunyai dampak sebagai upaya pencegahan terhadap terjadinya segala sesuatu gangguan keamanan dan ketertiban.

   Daerah pengamanan meliputi seluruh wilayah tempat kedatangan dan keberangkatan, route yang dilalui, tempat/lokasi perkemahan, lokasi parkir, atau tempat kegiatan lainnya.



IV.   DOKUMENTASI DAN PUBLIKASI

  Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tahun 2009 perlu didokumentasikan dengan sebaik-baiknya dan dipublikasikan secara luas baik melalui media cetak dan elektronik serta pameran.

Kegiatan yang didokumentasikan

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Upacara pokok pencanangan

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Kegiatan-kegiatan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tahun 2009

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Gerakan masyarakat disekitar lokasi pencanangan

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Dinamika masyarakat sekitar lokasi

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Kegiatan lain yang perlu.

Kegiatan yang dipublikasikan :

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Spanduk/Baliho/Umbul-umbul

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Wawancara melalui Televisi

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Mas media

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Wawancara langsung

-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Siaran Radio

Â

V.      PENUTUP

   Keberhasilan penyelenggaraan kegiatan Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti Tahun 2009 adalah tanggung jawab bersama, baik oleh Pimpinan Saka Wanabakti maupun Gerakan Pramuka dalam rangka mensukseskan program â€Å“One Man, One Tree”. Oleh karena itu, perencanaan, koordinasi semua pihak serta pelaksanaan kegiatan perlu dikerjakan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.

   Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkah kepada kita semua, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan sukses. Amien.
Â

Jumat, 29 Oktober 2010

PENJELAJAHAN “ ROVERING TO BE LEADER “


PROPOSAL
PENJELAJAHAN  “ ROVERING TO BE LEADER “
PENEMPUHAN SYARAT KECAKAPAN UMUM ( SKU ) PENGGALANG RAMU
SDN MANGUNHARJO 2 KECAMATAM NGAWI TAHUN 2010
 

































GUDEP 085/086
SDN MANGUNHARJO 2 KECAMATAN NGAWI
TAHUN 2010
PROPOSAL
PENJELAJAHAN
PENEMPUHAN SYARAT KECAKAPAN UMUM ( SKU ) PENGGALANG RAMU
SDN MANGUNHARJO 2 KECAMATAM NGAWI TAHUN 2010
----------------------------------------------------------------------------------- 
 I.                     Pendahuluan.
Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangasa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina dan membangun sebagai penerus generasi selanjutnya.
Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan.
Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para anggota Pramuka SDN MANGUNHARJO 2 dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang berkepribadian dan berjiwa Pancasila.
Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Penggalang, juga merupakan program kerja tahunan yang telah ditetapkan melalui  musyawarah Gugus Depan SDN Mangunharjo 2.
 II.                   Dasar Kegiatan.
1.      Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2.      Program Kerja Gudep SDN Mangunharjo 2.
3.      Rapat Pembina Gudep SDN Mangunharjo 2 tanggal 19 Juni 2010
III.                 Tujuan.
1.      Pembekalan materi pengetahuan dan ketrampilan kepramukaan bagi anggota Pramuka Gugus Depan SDN Mangunharjo2.
2.      Menanamkan disiplin dan mental yang lebih baik.
3.      Penerimaan dan pelantikan anggota Pramuka Penggalang SDN Mangunharjo 2 kecamatan Ngawi.

IV.                 Motto.
“ Satyaku ku dharmakan, dharmaku ku bhaktikan ”
 V.                   Nama Kegiatan
Kegiatan ini kami selenggarakan dengan nama “ Rovering To Be Leader “
Jenis Kegiatan :
1.        Penjelajahan,
2.        Pembekalan dan Pemantapan Materi Kepramukaan.
3.        Penerimaan dan Pelantikan anggota.
4.        Out Door Games.
6.        Upacara.
VI.                 Waktu dan Tempat.
Hari/ Tanggal                     : Sabtu, 26 Juni 2010
                                              (Sabtu mulai 07.30 s/d   15.00)
Tempat                               :  Sekitar Desa Mangunharjo Kecamatan Ngawi 
VII.               Sistim Penyelenggaraan. ( Sistem/ Tehnis pelaksanaan, jadwal )
Kegiatan diselenggarakan dengan cara menjelajah, dengan dibentuk tiap kelompok/ Regu.dengan rute start dari Halaman SDN Mangunharjo 2 kemudian ke Dusun waruk memutar ke Dusun Pendem menuju Dusun  Nguwin finish di Halaman SDN Mangunharjo2. dengan 4 Pos Utama dan 3 Pos Bayangan.
Jadwal Kegiatan Terlampir.
VIII.             Peserta.( Siapa yang ikut, syarat, persyaratan lainnya )
1.        Peserta adalah siswa-siswi kelas 4 dan 5, atau anggota Pramuka yang telah memenuhi usia Penggalang Ramu.
2.        Sehat Jasmani dan Rohani serta mendapatkan ijin dari Orang tua.
3.        Membawa perlengkapan Penjelajahan dan keperluan Pribadi.
4.        Memenuhi Persyaratan yang telah ditetapkan Panitia.
Daftar Peserta Terlampir. 
IX.                 Kepanitiaan. ( Siapa yang jadi panitia, pelindung, penasehat dll )
Penyelenggaraan kegiatan telah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari Pembina Gudep SDN Mangunharjo 2 dan Dibantu dari Kakak Penggalang Terap dan Penegak yang berdomisili di sekitar Desa Mangunharjo serta aktif di Pangkalan dan Ambalannya masing - masing. Kepanitian tersebut dibentuk pada tanggal 22 Juni 2010.
Daftar susunan kepanitiaan terlampir.

X.                   Anggaran.( Sunber, besar iuran  dan rencana pembiayaan )
Anggaran kegiatan bersumber dari ;
1. Dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) SDN Mangunharjo2
Perincian anggaran dan kebutuhan terlampir. 



XI.                Penutup.
Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa. Selanjutnya atas kebijakan dan dukungan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Atas perhatuiannya diucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Kepala SDN Mangunharjo 2
Selaku KAMABIGUS


SUMARYATI,
NIP> 19610115 198103 2 003
Ngawi, 22 Juni 2010
Ketua Panitia



GINARTO

Lampiran :
1.      Jadwal kegiatan.
2.      Anggaran penyelenggaraan.
3.      Daftar peserta.
4.      Blangko surat ijin orang tua.
5.      Susunan panitia
6.      Daftar pembina dan pembantu pembina


SUSUNAN PANITIA PENJELAJAHAN
“ ROVERING TO BE LEADER “
SDN MANGUNHARJO 2

PENANGGUNG JAWAB    : SUMARYATI,
KETUA PANITIA                 : GINARTO
SEKRETARIS                      : SUNARSIH
BENDAHARA                      : SRI WATININGSIH

 SEKSI

KONSUMSI               :

1.      LAMINEM
2.      AZIZAH
3.      HENI SISWORO

KEGIATAN                :

1.      SUYATNO
2.      GINARTO
3.      INDRIAWATI
4.      ENDANG LESTARI

PERLENGKAPAN   :

1.      GINARTO
2.      SUYATNO
3.      SUKARDI
4.      PAMUJI
5.      YUNIAR.






DAFTAR PEMBINA DAN PEMBANTU PEMBINA
PENJELAJAHAN  “ ROVERING TO BE LEADER “
SDN MANGUNHARJO 2


NO
Nama
Jabatan
Alamat
Tanda tangan
1.
Ginarto
Pembina
Mangunharjo
1
2.
Pamuji
Pembina
Mangunharjo
2
3.
Yuniar A
Pembina
Mangunharjo
3
4.
Endang L
Pembina
Mangunharjo
4
5.
Heni Sisworo
Pembina
Mangunharjo
5
6.
Shinta U.
Pembantu Pembina
Mangunharjo
6
7.
Erna
Pembantu Pembina
Mangunharjo
7
8.
Neni
Pembantu Pembina
Mangunharjo
8
9.
Dwi Rahayu
Pembantu Pembina
Mangunharjo
9
10.
Dwi Susanti
Pembantu Pembina
Mangunharjo
10


Kepala Sekolah
Selaku Kamabigus




SUMARYATI
NIP. 19610115 198103 2 003
SURAT IJIN ORANG TUA
PESERTA PENJELAJAHAN “ ROVERING TO BE LEADER “
SDN MANGUNHARJO 2


Yang bertanda tangan di bawah ini orang tua/wali dari :
Nama            :
Kelas             :
Sekolah         :
Dengan ini mengijinkan anak tersebut diatas untuk mengikuti Penjelajahan “ Rovering to Be Leader “ SDN Mangunharjo2 Kecamatan Ngawi.
Demikian ijin ini diberikan,semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.

Ngawi,22 Juni 2010

       Orang Tua/Wali



 







 


SURAT IJIN ORANG TUA
PESERTA PENJELAJAHAN “ ROVERING TO BE LEADER “
SDN MANGUNHARJO 2


Yang bertanda tangan di bawah ini orang tua/wali dari :
Nama            :
Kelas             :
Sekolah         :
Dengan ini mengijinkan anak tersebut diatas untuk mengikuti Penjelajahan “ Rovering to Be Leader “ SDN Mangunharjo2 Kecamatan Ngawi.
Demikian ijin ini diberikan,semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.

Ngawi,22 Juni 2010

       Orang Tua/Wali



 







ANGGARAN PENJELAJAHAN
“ROVERING TO BE LEADER”
SDN MANGUNHARJO2


PENERIMAAN :

Dana Bantuan Operasional Sekolah ( Bos )                                                    = Rp. 300.000,-
PENGELUARAN    :

Transport Pembina 10 orang @ Rp. 20.000,-                         = Rp. 200.000,-
Konsumsi 10 Pembina @ Rp. 7.500,-                                     = Rp.   75.000,-
ATK                                                                                        = Rp.   10.000,-
Lain – lain                                                                               = Rp.   15.000,- +
Jumlah                                                                                                           = Rp. 300.000,-
Saldo                                                                                                               = Rp.            0,-



Ngawi, 22 Juni 2010
Ketua Panitia Penjelajahan
“ Rovering To Be Leader “



GINARTO


Mengetahui,

Kepala Sekolah
Selaku Kamabigus




SUMARYATI
NIP. 19610115 198103 2 003




Bendahara / Guru




SRI WATININGSIH,S.Pd
NIP: 19581019 197703 2 002


JADUAL KEGIATAN
PENJELAJAHAN “ ROVERING TO BE LEADER “
SDN MANGUNHARJO 2


WAKTU
KEGIATAN
ALOKASI
PESERTA
KET
SABTU, 26 JUNI 2010
Persiapan upacara pembukan
07.30 – 08.00
Kelas IV Dan V

Upacara Pembukaan
08.00 – 09.00
Kelas IV Dan V

Persiapan Penjelajahan
09.00 – 09.30
Kelas IV Dan V

Penjelajahan
09.30 – 14.30
Kelas IV Dan V

Istirahat
14.30 – 15.00
Kelas IV Dan V

Persiapan Upacara Penutupan
15.00 - .15.30
Kelas IV Dan V

Upacara Penutupan
15.30 – 16.30
Kelas IV Dan V

Sayonara
16.30 - .........
Kelas IV Dan V


Mengetahui,
Kepala SDN Mangunharjo 2
Selaku KAMABIGUS


SUMARYATI,
NIP. 19610115 198103 2 003
Ngawi, 22 Juni 2010
Ketua Panitia



GINARTO

Total Tayangan Halaman